Minggu, 05 Februari 2012

Madura


SEJARAH SINGKAT MADURA
Perjuangan rakyat Madura pada pada perang kemerderkaan RI, antara tahun 1945 sampai 1950 memiliki nuansa,kesan dan peran khusus bagi rakyat Indonesia ataupun penjajah pulau madurayang dikenal dengan tandus dan kering akibat perlakuan penjajah sejak masa politik etis. Penjajahan jepang,dan  blockade ekonomi sebelum masuknya tentara sekutu ke Madura telah menyebabkan penderitaaan yang sangat mendalam bagi rakyat Madura, tetapi sebaliknya perlakuan tidak adil tersebut pada akhirnya telah menyuburkan rasa persaudaraan, senasip, dan persatuan yang sangat kuat pada semua komponen masyarakat.
Rasa persatuan tersebut, kemudian terbukti pada saat terjadinya perang kemerdekaan di Madura yang cukup hebat, sekitar seratus hari, mulai awal agustus 1947 samapai tanggal 25 nopember 1947, rakyat Madura dan pasukan TNI mampu memper tahankan Madura dari serangan seketu yang cukup berpengalaman pada perang dunia kedua, data dan peristiwa sejarah padamasa itu mampu menunjukkam bukti tentang hebatnya perang kemerdekaan di Madura, seluruh rakyat Bersatu dan berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pasukan TNI menyatu dengan rakyat , begitu pula ulama dan umaro, sedangkan di desa dan di pondok pesantren lahir laskar-laskar perjuangan, rakyat di latih berbaris, menggunakan senjata dan berbagai taktik perjuangan. Itulah sebabnya perang kemerdekaan Madura cukup banyak memiliki situs dan peristiwa sejarah yang cukup terkenal, serti peristiwa serangan umum kota pamekasan, tragedy kelampar , mor somber dan peristiwa lainnya.bahkan pada pemerintahan RIS, perjuangan rakyat Madura dikenal sebagai pelopor dan peristiwa kembalinya seluruh rakyat indonisia di Negara-negara bagian, termasuk Negara Madura ke pangkuan Negara kesatuan republic Indonesia.

                  1.                        Masa refolusi (keadaan sebelum belanda/ masuk kemadura)

Seperti telah di ketahui umum, bahwa barisan sabil daerah Madura berpusat di pamekasan, lahir sebagai anak kandung revulusi Indonesia, ia di bentuk dan di susun dalam masa perjuangan kemerdekaan republik Indonesia yang di proklamirkan pada tanggal 17 agustus 1945.
            Pada waktu itu barisan sabil daerah Madura menjadi mantel organisasi partai masjumi dan di ketahui oleh Sdr.M.MUNIR, sekarang menjabat di kantor swantatra tingkat II sampan. Di tiap-tiap kabupaten barisan sabil di pimpin :
Ø    Sumenep: 1. K.ilyas. 2.K. lato (guluk-guluka), dan penghubung langsung dari pimpinan pamekasan Sdr. Abd .sakur.
Ø    Sampang: Alm P. Ene’, K.Achmad dan H. zaini
Ø    Bangkalan: K. Abdul hadi
Minat dan perhatian masyarakat terhadap barisan sabil sangat besar sekali terutama di kecamatan-kecamatan, rakyat berlomba-lomba dengan kemaoan dan keinsyafannya sendiri minta menjadi anggauta barisan sabil, bahkan karena semangatnya yang demikian meluap, anak-anaknya pun yang masih dalam kandungan ibunya oleh orangtuanya di catat sebagai anggauta, pada waktu itu organisasi barisan sabil merupakan organisasi masa perjuangan umat islam yang terbesar dan berurat berakar di daerah Madura, terutama di kabupaten pamekasan.
            Pada waktu agresi ke 1 di jawa, barisan sabil cabang pamekasan dan daerah kabupaten-kabupaten membentuk ”kader vorming” dan latihan kemiliteran yang di pusatkan di markas barisan sabil di pamekasan dan tiap-tiap kecamatan di bentuk kesatuan kelaskaran. Latihan-latihan kemiliteran terhadap para kader dan anggauta-anggauta kesatuan barisan sabil di berikan langsung oleh tentara
                  2.                        Masa tentara belanda mendarat/menyerang pamekasan

Pada waktu tentara belanda mendekati partai belanda, Burenta, kesatuan barisan sabil sector tlanakan mengadakan pertahanan dengan TNI dan kesatuan organisasi-organisasi lain, sehingga tentara belanda dapat di hambat untuk menyerbu masuk kedalam kota pamekasan, komando pertahanan barisan sabil saat langsung di pimpin oleh KH. Abdul hamid.
            Sesudah dengan payah tentara belanda menghadapi pertahanan di kesatuan-kesatuan itu pada akhirnya dapat juga menduduki setasiun pamekasan dengan kekuatan dan persenjataan yang berlipat ganda, pada waktu itu atas komando maka markas barisan sabil di pindah dan di putuskan di desa kuwul dan desa larangan bandung.
            Setelah kota pamekasan di duduki oleh tentara belanda, di dalam keadaan yang kosong dan sepi, kesatuan barisan sabil terus berjuang berdampingan kesatuan TNIyang beradadi dalam sector III di bawah piminan major mangku                  1.                        Masa refolusi (keadaan sebelum belanda/ masuk kemadura)

Seperti telah di ketahui umum, bahwa barisan sabil daerah Madura berpusat di pamekasan, lahir sebagai anak kandung revulusi Indonesia, ia di bentuk dan di susun dalam masa perjuangan kemerdekaan republik Indonesia yang di proklamirkan pada tanggal 17 agustus 1945.
            Pada waktu itu barisan sabil daerah Madura menjadi mantel organisasi partai masjumi dan di ketahui oleh Sdr.M.MUNIR, sekarang menjabat di kantor swantatra tingkat II sampan. Di tiap-tiap kabupaten barisan sabil di pimpin :
Ø    Sumenep: 1. K.ilyas. 2.K. lato (guluk-guluka), dan penghubung langsung dari pimpinan pamekasan Sdr. Abd .sakur.
Ø    Sampang: Alm P. Ene’, K.Achmad dan H. zaini
Ø    Bangkalan: K. Abdul hadi
Minat dan perhatian masyarakat terhadap barisan sabil sangat besar sekali terutama di kecamatan-kecamatan, rakyat berlomba-lomba dengan kemaoan dan keinsyafannya sendiri minta menjadi anggauta barisan sabil, bahkan karena semangatnya yang demikian meluap, anak-anaknya pun yang masih dalam kandungan ibunya oleh orangtuanya di catat sebagai anggauta, pada waktu itu organisasi barisan sabil merupakan organisasi masa perjuangan umat islam yang terbesar dan berurat berakar di daerah Madura, terutama di kabupaten pamekasan.
            Pada waktu agresi ke 1 di jawa, barisan sabil cabang pamekasan dan daerah kabupaten-kabupaten membentuk ”kader vorming” dan latihan kemiliteran yang di pusatkan di markas barisan sabil di pamekasan dan tiap-tiap kecamatan di bentuk kesatuan kelaskaran. Latihan-latihan kemiliteran terhadap para kader dan anggauta-anggauta kesatuan barisan sabil di berikan langsung oleh tentara
                  2.                        Masa tentara belanda mendarat/menyerang pamekasan

Pada waktu tentara belanda mendekati partai belanda, Burenta, kesatuan barisan sabil sector tlanakan mengadakan pertahanan dengan TNI dan kesatuan organisasi-organisasi lain, sehingga tentara belanda dapat di hambat untuk menyerbu masuk kedalam kota pamekasan, komando pertahanan barisan sabil saat langsung di pimpin oleh KH. Abdul hamid.
            Sesudah dengan payah tentara belanda menghadapi pertahanan di kesatuan-kesatuan itu pada akhirnya dapat juga menduduki setasiun pamekasan dengan kekuatan dan persenjataan yang berlipat ganda, pada waktu itu atas komando maka markas barisan sabil di pindah dan di putuskan di desa kuwul dan desa larangan bandung.
            Setelah kota pamekasan di duduki oleh tentara belanda, di dalam keadaan yang kosong dan sepi, kesatuan barisan sabil terus berjuang berdampingan kesatuan TNIyang beradadi dalam sector III di bawah piminan major mangku                  1.                        Masa refolusi (keadaan sebelum belanda/ masuk kemadura)

Seperti telah di ketahui umum, bahwa barisan sabil daerah Madura berpusat di pamekasan, lahir sebagai anak kandung revulusi Indonesia, ia di bentuk dan di susun dalam masa perjuangan kemerdekaan republik Indonesia yang di proklamirkan pada tanggal 17 agustus 1945.
            Pada waktu itu barisan sabil daerah Madura menjadi mantel organisasi partai masjumi dan di ketahui oleh Sdr.M.MUNIR, sekarang menjabat di kantor swantatra tingkat II sampan. Di tiap-tiap kabupaten barisan sabil di pimpin :
Ø    Sumenep: 1. K.ilyas. 2.K. lato (guluk-guluka), dan penghubung langsung dari pimpinan pamekasan Sdr. Abd .sakur.
Ø    Sampang: Alm P. Ene’, K.Achmad dan H. zaini
Ø    Bangkalan: K. Abdul hadi
Minat dan perhatian masyarakat terhadap barisan sabil sangat besar sekali terutama di kecamatan-kecamatan, rakyat berlomba-lomba dengan kemaoan dan keinsyafannya sendiri minta menjadi anggauta barisan sabil, bahkan karena semangatnya yang demikian meluap, anak-anaknya pun yang masih dalam kandungan ibunya oleh orangtuanya di catat sebagai anggauta, pada waktu itu organisasi barisan sabil merupakan organisasi masa perjuangan umat islam yang terbesar dan berurat berakar di daerah Madura, terutama di kabupaten pamekasan.
            Pada waktu agresi ke 1 di jawa, barisan sabil cabang pamekasan dan daerah kabupaten-kabupaten membentuk ”kader vorming” dan latihan kemiliteran yang di pusatkan di markas barisan sabil di pamekasan dan tiap-tiap kecamatan di bentuk kesatuan kelaskaran. Latihan-latihan kemiliteran terhadap para kader dan anggauta-anggauta kesatuan barisan sabil di berikan langsung oleh tentara
                  2.                        Masa tentara belanda mendarat/menyerang pamekasan

Pada waktu tentara belanda mendekati partai belanda, Burenta, kesatuan barisan sabil sector tlanakan mengadakan pertahanan dengan TNI dan kesatuan organisasi-organisasi lain, sehingga tentara belanda dapat di hambat untuk menyerbu masuk kedalam kota pamekasan, komando pertahanan barisan sabil saat langsung di pimpin oleh KH. Abdul hamid.
            Sesudah dengan payah tentara belanda menghadapi pertahanan di kesatuan-kesatuan itu pada akhirnya dapat juga menduduki setasiun pamekasan dengan kekuatan dan persenjataan yang berlipat ganda, pada waktu itu atas komando maka markas barisan sabil di pindah dan di putuskan di desa kuwul dan desa larangan bandung.
            Setelah kota pamekasan di duduki oleh tentara belanda, di dalam keadaan yang kosong dan sepi, kesatuan barisan sabil terus berjuang berdampingan kesatuan TNIyang beradadi dalam sector III di bawah piminan major mangku                  1.                        Masa refolusi (keadaan sebelum belanda/ masuk kemadura)

Seperti telah di ketahui umum, bahwa barisan sabil daerah Madura berpusat di pamekasan, lahir sebagai anak kandung revulusi Indonesia, ia di bentuk dan di susun dalam masa perjuangan kemerdekaan republik Indonesia yang di proklamirkan pada tanggal 17 agustus 1945.
            Pada waktu itu barisan sabil daerah Madura menjadi mantel organisasi partai masjumi dan di ketahui oleh Sdr.M.MUNIR, sekarang menjabat di kantor swantatra tingkat II sampan. Di tiap-tiap kabupaten barisan sabil di pimpin :
Ø    Sumenep: 1. K.ilyas. 2.K. lato (guluk-guluka), dan penghubung langsung dari pimpinan pamekasan Sdr. Abd .sakur.
Ø    Sampang: Alm P. Ene’, K.Achmad dan H. zaini
Ø    Bangkalan: K. Abdul hadi
Minat dan perhatian masyarakat terhadap barisan sabil sangat besar sekali terutama di kecamatan-kecamatan, rakyat berlomba-lomba dengan kemaoan dan keinsyafannya sendiri minta menjadi anggauta barisan sabil, bahkan karena semangatnya yang demikian meluap, anak-anaknya pun yang masih dalam kandungan ibunya oleh orangtuanya di catat sebagai anggauta, pada waktu itu organisasi barisan sabil merupakan organisasi masa perjuangan umat islam yang terbesar dan berurat berakar di daerah Madura, terutama di kabupaten pamekasan.
            Pada waktu agresi ke 1 di jawa, barisan sabil cabang pamekasan dan daerah kabupaten-kabupaten membentuk ”kader vorming” dan latihan kemiliteran yang di pusatkan di markas barisan sabil di pamekasan dan tiap-tiap kecamatan di bentuk kesatuan kelaskaran. Latihan-latihan kemiliteran terhadap para kader dan anggauta-anggauta kesatuan barisan sabil di berikan langsung oleh tentara
                  2.                        Masa tentara belanda mendarat/menyerang pamekasan

Pada waktu tentara belanda mendekati partai belanda, Burenta, kesatuan barisan sabil sector tlanakan mengadakan pertahanan dengan TNI dan kesatuan organisasi-organisasi lain, sehingga tentara belanda dapat di hambat untuk menyerbu masuk kedalam kota pamekasan, komando pertahanan barisan sabil saat langsung di pimpin oleh KH. Abdul hamid.
            Sesudah dengan payah tentara belanda menghadapi pertahanan di kesatuan-kesatuan itu pada akhirnya dapat juga menduduki setasiun pamekasan dengan kekuatan dan persenjataan yang berlipat ganda, pada waktu itu atas komando maka markas barisan sabil di pindah dan di putuskan di desa kuwul dan desa larangan bandung.
            Setelah kota pamekasan di duduki oleh tentara belanda, di dalam keadaan yang kosong dan sepi, kesatuan barisan sabil terus berjuang berdampingan kesatuan TNIyang beradadi dalam sector III di bawah piminan major mangku                  1.                        Masa refolusi (keadaan sebelum belanda/ masuk kemadura)

Seperti telah di ketahui umum, bahwa barisan sabil daerah Madura berpusat di pamekasan, lahir sebagai anak kandung revulusi Indonesia, ia di bentuk dan di susun dalam masa perjuangan kemerdekaan republik Indonesia yang di proklamirkan pada tanggal 17 agustus 1945.
            Pada waktu itu barisan sabil daerah Madura menjadi mantel organisasi partai masjumi dan di ketahui oleh Sdr.M.MUNIR, sekarang menjabat di kantor swantatra tingkat II sampan. Di tiap-tiap kabupaten barisan sabil di pimpin :
Ø    Sumenep: 1. K.ilyas. 2.K. lato (guluk-guluka), dan penghubung langsung dari pimpinan pamekasan Sdr. Abd .sakur.
Ø    Sampang: Alm P. Ene’, K.Achmad dan H. zaini
Ø    Bangkalan: K. Abdul hadi
Minat dan perhatian masyarakat terhadap barisan sabil sangat besar sekali terutama di kecamatan-kecamatan, rakyat berlomba-lomba dengan kemaoan dan keinsyafannya sendiri minta menjadi anggauta barisan sabil, bahkan karena semangatnya yang demikian meluap, anak-anaknya pun yang masih dalam kandungan ibunya oleh orangtuanya di catat sebagai anggauta, pada waktu itu organisasi barisan sabil merupakan organisasi masa perjuangan umat islam yang terbesar dan berurat berakar di daerah Madura, terutama di kabupaten pamekasan.
            Pada waktu agresi ke 1 di jawa, barisan sabil cabang pamekasan dan daerah kabupaten-kabupaten membentuk ”kader vorming” dan latihan kemiliteran yang di pusatkan di markas barisan sabil di pamekasan dan tiap-tiap kecamatan di bentuk kesatuan kelaskaran. Latihan-latihan kemiliteran terhadap para kader dan anggauta-anggauta kesatuan barisan sabil di berikan langsung oleh tentara
                  2.                        Masa tentara belanda mendarat/menyerang pamekasan

Pada waktu tentara belanda mendekati partai belanda, Burenta, kesatuan barisan sabil sector tlanakan mengadakan pertahanan dengan TNI dan kesatuan organisasi-organisasi lain, sehingga tentara belanda dapat di hambat untuk menyerbu masuk kedalam kota pamekasan, komando pertahanan barisan sabil saat langsung di pimpin oleh KH. Abdul hamid.
            Sesudah dengan payah tentara belanda menghadapi pertahanan di kesatuan-kesatuan itu pada akhirnya dapat juga menduduki setasiun pamekasan dengan kekuatan dan persenjataan yang berlipat ganda, pada waktu itu atas komando maka markas barisan sabil di pindah dan di putuskan di desa kuwul dan desa larangan bandung.
            Setelah kota pamekasan di duduki oleh tentara belanda, di dalam keadaan yang kosong dan sepi, kesatuan barisan sabil terus berjuang berdampingan kesatuan TNIyang beradadi dalam sector III di bawah piminan major mangku                  1.                        Masa refolusi (keadaan sebelum belanda/ masuk kemadura)

Seperti telah di ketahui umum, bahwa barisan sabil daerah Madura berpusat di pamekasan, lahir sebagai anak kandung revulusi Indonesia, ia di bentuk dan di susun dalam masa perjuangan kemerdekaan republik Indonesia yang di proklamirkan pada tanggal 17 agustus 1945.
            Pada waktu itu barisan sabil daerah Madura menjadi mantel organisasi partai masjumi dan di ketahui oleh Sdr.M.MUNIR, sekarang menjabat di kantor swantatra tingkat II sampan. Di tiap-tiap kabupaten barisan sabil di pimpin :
Ø    Sumenep: 1. K.ilyas. 2.K. lato (guluk-guluka), dan penghubung langsung dari pimpinan pamekasan Sdr. Abd .sakur.
Ø    Sampang: Alm P. Ene’, K.Achmad dan H. zaini
Ø    Bangkalan: K. Abdul hadi
Minat dan perhatian masyarakat terhadap barisan sabil sangat besar sekali terutama di kecamatan-kecamatan, rakyat berlomba-lomba dengan kemaoan dan keinsyafannya sendiri minta menjadi anggauta barisan sabil, bahkan karena semangatnya yang demikian meluap, anak-anaknya pun yang masih dalam kandungan ibunya oleh orangtuanya di catat sebagai anggauta, pada waktu itu organisasi barisan sabil merupakan organisasi masa perjuangan umat islam yang terbesar dan berurat berakar di daerah Madura, terutama di kabupaten pamekasan.
            Pada waktu agresi ke 1 di jawa, barisan sabil cabang pamekasan dan daerah kabupaten-kabupaten membentuk ”kader vorming” dan latihan kemiliteran yang di pusatkan di markas barisan sabil di pamekasan dan tiap-tiap kecamatan di bentuk kesatuan kelaskaran. Latihan-latihan kemiliteran terhadap para kader dan anggauta-anggauta kesatuan barisan sabil di berikan langsung oleh tentara
                  2.                        Masa tentara belanda mendarat/menyerang pamekasan

Pada waktu tentara belanda mendekati partai belanda, Burenta, kesatuan barisan sabil sector tlanakan mengadakan pertahanan dengan TNI dan kesatuan organisasi-organisasi lain, sehingga tentara belanda dapat di hambat untuk menyerbu masuk kedalam kota pamekasan, komando pertahanan barisan sabil saat langsung di pimpin oleh KH. Abdul hamid.
            Sesudah dengan payah tentara belanda menghadapi pertahanan di kesatuan-kesatuan itu pada akhirnya dapat juga menduduki setasiun pamekasan dengan kekuatan dan persenjataan yang berlipat ganda, pada waktu itu atas komando maka markas barisan sabil di pindah dan di putuskan di desa kuwul dan desa larangan bandung.
            Setelah kota pamekasan di duduki oleh tentara belanda, di dalam keadaan yang kosong dan sepi, kesatuan barisan sabil terus berjuang berdampingan kesatuan TNIyang beradadi dalam sector III di bawah piminan major mangku                  1.                        Masa refolusi (keadaan sebelum belanda/ masuk kemadura)

Seperti telah di ketahui umum, bahwa barisan sabil daerah Madura berpusat di pamekasan, lahir sebagai anak kandung revulusi Indonesia, ia di bentuk dan di susun dalam masa perjuangan kemerdekaan republik Indonesia yang di proklamirkan pada tanggal 17 agustus 1945.
            Pada waktu itu barisan sabil daerah Madura menjadi mantel organisasi partai masjumi dan di ketahui oleh Sdr.M.MUNIR, sekarang menjabat di kantor swantatra tingkat II sampan. Di tiap-tiap kabupaten barisan sabil di pimpin :
Ø    Sumenep: 1. K.ilyas. 2.K. lato (guluk-guluka), dan penghubung langsung dari pimpinan pamekasan Sdr. Abd .sakur.
Ø    Sampang: Alm P. Ene’, K.Achmad dan H. zaini
Ø    Bangkalan: K. Abdul hadi
Minat dan perhatian masyarakat terhadap barisan sabil sangat besar sekali terutama di kecamatan-kecamatan, rakyat berlomba-lomba dengan kemaoan dan keinsyafannya sendiri minta menjadi anggauta barisan sabil, bahkan karena semangatnya yang demikian meluap, anak-anaknya pun yang masih dalam kandungan ibunya oleh orangtuanya di catat sebagai anggauta, pada waktu itu organisasi barisan sabil merupakan organisasi masa perjuangan umat islam yang terbesar dan berurat berakar di daerah Madura, terutama di kabupaten pamekasan.
            Pada waktu agresi ke 1 di jawa, barisan sabil cabang pamekasan dan daerah kabupaten-kabupaten membentuk ”kader vorming” dan latihan kemiliteran yang di pusatkan di markas barisan sabil di pamekasan dan tiap-tiap kecamatan di bentuk kesatuan kelaskaran. Latihan-latihan kemiliteran terhadap para kader dan anggauta-anggauta kesatuan barisan sabil di berikan langsung oleh tentara
                  2.                        Masa tentara belanda mendarat/menyerang pamekasan

Pada waktu tentara belanda mendekati partai belanda, Burenta, kesatuan barisan sabil sector tlanakan mengadakan pertahanan dengan TNI dan kesatuan organisasi-organisasi lain, sehingga tentara belanda dapat di hambat untuk menyerbu masuk kedalam kota pamekasan, komando pertahanan barisan sabil saat langsung di pimpin oleh KH. Abdul hamid.
            Sesudah dengan payah tentara belanda menghadapi pertahanan di kesatuan-kesatuan itu pada akhirnya dapat juga menduduki setasiun pamekasan dengan kekuatan dan persenjataan yang berlipat ganda, pada waktu itu atas komando maka markas barisan sabil di pindah dan di putuskan di desa kuwul dan desa larangan bandung.
            Setelah kota pamekasan di duduki oleh tentara belanda, di dalam keadaan yang kosong dan sepi, kesatuan barisan sabil terus berjuang berdampingan kesatuan TNIyang beradadi dalam sector III di bawah piminan major mangku                  1.                        Masa refolusi (keadaan sebelum belanda/ masuk kemadura)

Seperti telah di ketahui umum, bahwa barisan sabil daerah Madura berpusat di pamekasan, lahir sebagai anak kandung revulusi Indonesia, ia di bentuk dan di susun dalam masa perjuangan kemerdekaan republik Indonesia yang di proklamirkan pada tanggal 17 agustus 1945.
            Pada waktu itu barisan sabil daerah Madura menjadi mantel organisasi partai masjumi dan di ketahui oleh Sdr.M.MUNIR, sekarang menjabat di kantor swantatra tingkat II sampan. Di tiap-tiap kabupaten barisan sabil di pimpin :
Ø    Sumenep: 1. K.ilyas. 2.K. lato (guluk-guluka), dan penghubung langsung dari pimpinan pamekasan Sdr. Abd .sakur.
Ø    Sampang: Alm P. Ene’, K.Achmad dan H. zaini
Ø    Bangkalan: K. Abdul hadi
Minat dan perhatian masyarakat terhadap barisan sabil sangat besar sekali terutama di kecamatan-kecamatan, rakyat berlomba-lomba dengan kemaoan dan keinsyafannya sendiri minta menjadi anggauta barisan sabil, bahkan karena semangatnya yang demikian meluap, anak-anaknya pun yang masih dalam kandungan ibunya oleh orangtuanya di catat sebagai anggauta, pada waktu itu organisasi barisan sabil merupakan organisasi masa perjuangan umat islam yang terbesar dan berurat berakar di daerah Madura, terutama di kabupaten pamekasan.
            Pada waktu agresi ke 1 di jawa, barisan sabil cabang pamekasan dan daerah kabupaten-kabupaten membentuk ”kader vorming” dan latihan kemiliteran yang di pusatkan di markas barisan sabil di pamekasan dan tiap-tiap kecamatan di bentuk kesatuan kelaskaran. Latihan-latihan kemiliteran terhadap para kader dan anggauta-anggauta kesatuan barisan sabil di berikan langsung oleh tentara
                  2.                        Masa tentara belanda mendarat/menyerang pamekasan

Pada waktu tentara belanda mendekati partai belanda, Burenta, kesatuan barisan sabil sector tlanakan mengadakan pertahanan dengan TNI dan kesatuan organisasi-organisasi lain, sehingga tentara belanda dapat di hambat untuk menyerbu masuk kedalam kota pamekasan, komando pertahanan barisan sabil saat langsung di pimpin oleh KH. Abdul hamid.
            Sesudah dengan payah tentara belanda menghadapi pertahanan di kesatuan-kesatuan itu pada akhirnya dapat juga menduduki setasiun pamekasan dengan kekuatan dan persenjataan yang berlipat ganda, pada waktu itu atas komando maka markas barisan sabil di pindah dan di putuskan di desa kuwul dan desa larangan bandung.
            Setelah kota pamekasan di duduki oleh tentara belanda, di dalam keadaan yang kosong dan sepi, kesatuan barisan sabil terus berjuang berdampingan kesatuan TNIyang beradadi dalam sector III di bawah piminan major mangku                  1.                        Masa refolusi (keadaan sebelum belanda/ masuk kemadura)

Seperti telah di ketahui umum, bahwa barisan sabil daerah Madura berpusat di pamekasan, lahir sebagai anak kandung revulusi Indonesia, ia di bentuk dan di susun dalam masa perjuangan kemerdekaan republik Indonesia yang di proklamirkan pada tanggal 17 agustus 1945.
            Pada waktu itu barisan sabil daerah Madura menjadi mantel organisasi partai masjumi dan di ketahui oleh Sdr.M.MUNIR, sekarang menjabat di kantor swantatra tingkat II sampan. Di tiap-tiap kabupaten barisan sabil di pimpin :
Ø    Sumenep: 1. K.ilyas. 2.K. lato (guluk-guluka), dan penghubung langsung dari pimpinan pamekasan Sdr. Abd .sakur.
Ø    Sampang: Alm P. Ene’, K.Achmad dan H. zaini
Ø    Bangkalan: K. Abdul hadi
Minat dan perhatian masyarakat terhadap barisan sabil sangat besar sekali terutama di kecamatan-kecamatan, rakyat berlomba-lomba dengan kemaoan dan keinsyafannya sendiri minta menjadi anggauta barisan sabil, bahkan karena semangatnya yang demikian meluap, anak-anaknya pun yang masih dalam kandungan ibunya oleh orangtuanya di catat sebagai anggauta, pada waktu itu organisasi barisan sabil merupakan organisasi masa perjuangan umat islam yang terbesar dan berurat berakar di daerah Madura, terutama di kabupaten pamekasan.
            Pada waktu agresi ke 1 di jawa, barisan sabil cabang pamekasan dan daerah kabupaten-kabupaten membentuk ”kader vorming” dan latihan kemiliteran yang di pusatkan di markas barisan sabil di pamekasan dan tiap-tiap kecamatan di bentuk kesatuan kelaskaran. Latihan-latihan kemiliteran terhadap para kader dan anggauta-anggauta kesatuan barisan sabil di berikan langsung oleh tentara
                  2.                        Masa tentara belanda mendarat/menyerang pamekasan

Pada waktu tentara belanda mendekati partai belanda, Burenta, kesatuan barisan sabil sector tlanakan mengadakan pertahanan dengan TNI dan kesatuan organisasi-organisasi lain, sehingga tentara belanda dapat di hambat untuk menyerbu masuk kedalam kota pamekasan, komando pertahanan barisan sabil saat langsung di pimpin oleh KH. Abdul hamid.
            Sesudah dengan payah tentara belanda menghadapi pertahanan di kesatuan-kesatuan itu pada akhirnya dapat juga menduduki setasiun pamekasan dengan kekuatan dan persenjataan yang berlipat ganda, pada waktu itu atas komando maka markas barisan sabil di pindah dan di putuskan di desa kuwul dan desa larangan bandung.
            Setelah kota pamekasan di duduki oleh tentara belanda, di dalam keadaan yang kosong dan sepi, kesatuan barisan sabil terus berjuang berdampingan kesatuan TNIyang beradadi dalam sector III di bawah piminan major mangku


Senin, 11 Juli 2011

salah satu makanan terfaforit adalah makanan has madura ini yaitu "SATE" maka jika anda pergi ke madura jangan lupa untuk membungkus sate ala madura di jamen Owenagg